Yuki Momose, Perawat Gigi yang juga Fotografer dan Model

Yuki Momose

Biasanya pekerjaan membuat kita sibuk dan meninggalkan hobi. Namun bagi perawat gigi Yuki Momose (Momo), dia malah menemukan hobinya setelah bekerja yang membuatnya menjadi seleb Instagram. Beberapa waktu yang lalu kami melakukan photoshoot dan interview dengan Momo-chan di sungai Tama, Tokyo. Yuk kita kenalan lebih lanjut dengan Momo-chan!

Yuki MomoseBisa perkenalkan diri?

 

Namaku Yuki Momose tapi sering dipanggil Momo. Aku dari Nagano dan saat ini bekerja sebagai perawat gigi di Yokohama. Di waktu luang aku suka fotografi dan modeling.

 

Gimana ceritanya bisa mulai fotografi?

 

Aku punya saudara kembar dan tiap musim panas kami selalu jalan-jalan bareng. Karena aku mau punya foto kenangan jalan-jalan yang bagus, akhirnya aku beli DSLR dan mulai belajar fotografi 2 tahun yang lalu.

Yuki Momose

Apa kamera yang kamu pakai?

 

Awalnya DSLR untuk pemula Canon Kiss X8i. Tapi beberapa waktu yang lalu aku baru beli full frame Canon 5D Mark IV. Saat ini aku mau coba beli lensa-lensa kuno untuk dipasang di bodynya.

04Dari fotografi lanjut ke modeling?

 

Iya. Aku awalnya upload foto-foto bunga dan pemandangan di Instagram. Dari situ dapat banyak teman fotografer dan mereka kadang memfoto aku waktu kami pergi jalan-jalan. Akhirnya aku mulai upload fotoku juga, dan dari situ mulai banyak orang yang kontak aku untuk jadi model.

Yuki MomosePengalaman paling menarik saat modeling apa?

 

Waktu itu pernah pergi ke ladang bunga Nemophila di Kaihin Park. Karena tempat itu selalu penuh, saya dan teman-teman datang sangat pagi dan mengantri di gerbang paling depan. Waktu tamannya dibuka, kami langsung berlari masuk dan secepatnya mengambil foto haha.

Yuki MomoseFoto-foto kamu banyak yang likenya di atas 1000. Ada tips-tipsnya?

 

Aku suka style foto yang warnanya ceria, jadi sebisa mungkin foto-foto yang aku upload seragam mengikuti style tersebut.

Untuk melihat foto-fotonya Momo-chan kamu bisa follow di Instagram @momoyu1125

Hikaru Kosuge, Dancer yang Menemukan Mimpinya Setelah Cedera

IMG_2871-web

Beberapa waktu lalu, kami melakukan photoshoot dengan model Hikaru Kosuge (18 tahun) yang baru pindah ke Tokyo. Ternyata dia punya cerita inspiratif di balik kedatangannya ke Tokyo.

02

Sejak umur 8 tahun Hikaru belajar berbagai macam tarian mulai dari balet klasik sampai modern dance. Di kota kelahirannya yaitu Nagoya, dia sudah pernah membintangi pertunjukan balet sekitar 10 kali yang salah satunya adalah Cinderella.

 

Sayangnya, di kelas 2 SMU kaki kirinya mengalami cedera berat saat berolahraga. Dokter melarangnya berkativitas selama setahun padahal Hikaru biasanya menari tiap hari. Di masa tersebut dia selalu menangis karena kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.
03

Namun kejadian tersebut juga memberinya waktu untuk berpikir tentang masa depannya. Dia mencari apa yang masih bisa dilakukannya untuk berkarya sebagai seniman tanpa menari, dan akhirnya memutuskan untuk mengejar karir acting. Dia memang suka film, dan pada hakikatnya menari maupun acting hanyalah dua media berbeda untuk bercerita dan menggerakkan hati orang lain.

04

Untuk mewujudkan mimpinya, dia memutuskan untuk pindah ke Tokyo. Mulai tahun ini dia kuliah di Tokyo sambil berusaha merintis karirnya.

05

Saat ini cederanya sudah mulai pulih sehingga dia bisa mulai menari lagi sedikit demi sedikit. Agar bisa membintangi banyak peran, dia juga mengikuti latihan vokal dan belajar bahasa Korea. Di bulan Juli tahun ini dia akan muncul di drama musikal pertamanya di Tokyo. Kalau kamu tertarik mengikuti sepak terjangnya, bisa follow dia di Instagram @insta.hikaru atau Twitter @gh55851097

Lokasi photoshoot: Tama River, Tokyo

Sakura Mekar Juga Perlu Waktu

narumi-article-id

Musim semi di Jepang terkenal dengan keindahan Sakuranya. Tapi jarang yang tahu kalau sebelum mekar tiap pohon Sakura perlu melewati perjuangan yang berat. Baru-baru ini saya pindah ke dekat Sungai Tama di Tokyo dan menyaksikannya dengan mata kepala sendiri.

Kata orang-orang bunga Sakura sepanjang Sungai Tama sangatlah indah. Kebetulan saya hobi fotografi, jadi dari jauh hari saya sudah catat tanggal perkiraan mekarnya yaitu 1 April.

Sayangnya cuacanya hujan terus, padahal Sakura baru bisa mekar kalau udaranya hangat. Memasuki bulan April, udaranya masih dingin dan pohon Sakuranya masih terlihat gersang, jadi saya terpaksa cancel rencana foto-foto dengan teman saya Narumi.

IMG_0951-web

Beberapa hari berikutnya saya selalu mengayuh sepeda ke tepi sungai untuk melihat perkembangan bunganya. Perlahan kuncupnya mulai muncul, namun bunganya masih malu-malu untuk menunjukkan warna pinknya. Di sekitarnya rumput hijau sudah mulai lebat dan bunga-bunga lain sudah mulai mekar, jadi Sakura yang gersang malah terlihat beda sendiri dan justru membuat pemandangannya jelek.

Saat sebagian bunga Sakuranya mulai muncul, ternyata hujan turun lagi dan diikuti angin ribut di hari berikutnya. Saya sempat khawatir kalau nanti bunganya rontok sebelum masanya, tapi walau dahannya tertiup angin pohon-pohon Sakura tersebut bersikukuh di tempatnya.

IMG_0975-web

img02

Pada akhirnya anginpun mereda, dan walaupun telat satu minggu bunga Sakura di dekat rumah mekar dengan indahnya. Saya dan Narumi pergi ke sana, dan bagi saya ini Sakura paling indah yang pernah saya lihat.

Sama seperti mekarnya bunga Sakura, segala sesuatu dalam hidup ini pasti perlu proses. Kadang orang hanya melihat hasil akhirnya dan tidak sadar perjuangan berat yang diperlukan untuk mencapainya.

IMG_1004-web

Mungkin kamu sakit dan harus berjuang tiap hari hanya untuk bertahan hidup. Atau mungkin kamu sedang fokus belajar untuk menggapai mimpi kamu. Mungkin kamu tiap hari diet dan ke gym untuk mendapat tubuh yang lebih sehat. Mungkin juga usaha kamu gagal dan harus memulai dari nol lagi. Apapun perjuanganmu, jangan menyerah dan teruslah berusaha. Percayalah, seperti Sakura di dekat rumah saya, pasti ada waktu di mana kamu bisa mekar sepenuhnya.

Tentang penulis: Agro adalah software engineer di Tokyo yang hobi fotografi.
Tentang model: Narumi Ishikawa adalah mahasiswi, ilustrator, dan aktivis lingkungan yang pernah kuliah di Universitas Indonesia.

Meibi Studio Merilis Game “Angel Puzzle” untuk iOS

Game Angel Puzzle

Meibi Studio di Jepang yang pendirinya adalah orang Indonesia baru saja merilis game terbarunya Angel Puzzle untuk iOS. Game yang merupakan hasil kolaborasi dengan 40 model Jepang ini adalah kompilasi 11 jenis puzzle dengan total 60 level yang mengasah kemampuan otak dan juga reflek tangan.

Game Angel Puzzle

Di game Angel Puzzle, kamu menemukan sebuah buku kuno di perpustakaan. Ternyata di buku tersebut tersimpan rahasia malaikat-malaikat yang dulu tinggal di bumi. Dengan menyelesaikan puzzlenya, kamu bisa mengoleksi foto-foto para malaikat tersebut dan juga menguak misteri tentang hilangnya mereka dari muka bumi ini.

Level-level awal dimulai dengan puzzle yang sudah banyak dikenal seperti puzzle jigsaw untuk pemanasan. Namun banyak puzzle baru dan menantang di game ini. Di salah satu jenis puzzlenya, kamu harus menggambar jalur yang menghubungkan seluruh bentuk yang sama dari titik awal ke titik akhir. Konsepnya terdengar simpel tapi jika salah perhitungan akan ada titik yang terlewat dan kamu harus memikirkan rute lain yang benar.

Game Angel Puzzle

Salah satu fitur unik dari game ini adalah fitur voting model favorit. Poin voting bisa didapatkan dengan menyelesaikan level-level tertentu dan peringkat model bisa dilihat secara real time. Rencananya, Meibi Studio akan merilis konten ekstra atau game baru bersama model-model favoritnya. Salah satu modelnya Kanae Suzuki rencananya akan photoshoot di Borobudur November tahun ini.

Versi Androidnya sedang dalam penyempurnaan dan akan dirilis segera. Untuk sementara, bagi yang memiliki iPhone bisa langsung download gratis dari App Store di sini.

Eri Kashima – Photoshoot di Sanage Onsen

Eri Kashima at Sanage Onsen

Beberapa waktu yang lalu kami photoshoot di Sanage Onsen (猿投温泉), Aichi. Tempat tersebut terkenal dengan fasilitas pemandian air panasnya, namun karena ada taman Jepang tradisional dan danau yang cukup besar tempat tersebut juga sangat bagus untuk photoshoot.

Sanage Onsen terletak di kota Toyota, tidak begitu jauh dari Nagoya. Ada bis gratis yang memudahkan akses ke tempat tersebut.

Eri Kashima at Sanage Onsen

Eri Kashima at Sanage Onsen

Begitu bisnya sampai lokasi, ada papan besar yang menunjukkan peta daerah tersebut. Jangan lupa pergi ke air terjunnya dan sedikit mendaki untuk sampai di danaunya.

Eri Kashima at Sanage OnsenIMG_8998-web

Informasi Lokasi

Nama: Sanage Onsen

Alamat lengkap: 21 Umamichi-dori, Kano-cho, Toyota-shi, Aichi, Japan 470-0364

Cara pergi: Jika berangkat dari arah Nagoya, pertama pergi ke stasiun Josui (Meitetsu Toyota Line) atau stasiun Fujigaoka (Higashiyama Line). Pilih stasiun terdekat/termurah dari tempat tinggal kamu. Dari stasiun tersebut ada bis gratis menuju Sanage Onsen. Mengenai tempat bus stopnya silahkan tanya petugas stasiun (bus stopnya khusus, jadi tanya bus stop menuju Sanage Onsen).

Jadwal keberangkatan bis dari stasiun Josui: 9:45, 11:45, 14:45, 16:45

Bis pulang paling malam menuju stasiun Josui: 19:20

Jadwal keberangkatan bis dari stasiun Fujigaoka: 9:00, 11:00, 14:50

Bis pulang paling malam menuju stasiun Fujigaoka: 18:00

Untuk informasi jadwal terkini silahkan cek di http://www.sanageonsen.jp/timetable/

Eri Kashima at Sanage Onsen

Model Jepang Versi Real Life vs Lukisan Bagian 2

Meibi Project mengadakan pameran kolaborasi foto-lukisan di Yamate Cafe Nagoya, dan kami mendapat total 326 submisi dari berbagai negara! Pameran yang berjudul “E ni Narimasu” tersebut kami bagi menjadi tahap 1 yang diselenggarakan 14 Maret-30 Maret 2015 dan tahap dua pada 31 Maret-11 April 2015.

11 karya yang lolos di tahap 1 sudah kami beritakan sebelumnya. Kali ini ayo kita lihat sama-sama 12 karya yang dipamerkan di tahap kedua ini!

Hiroko Tsukamoto by Yossy Firstia

Hiroko Tsukamoto by Yossy Firstia

Rina Matsuo by Teddy Karas Onyszkow

Rina Matsuo by Teddy Karas Onyszkow

Maria Sasaki by Rhusman

Maria Sasaki by Rhusman

Eri Kashima by Regiana Jubi

Eri Kashima by Regiana Jubi

Yuki Yoneyama by R. Herningtyas

Yuki Yoneyama by R. Herningtyas

Misa Kawai by Peter Donka

Misa Kawai by Peter Donka

Airi Tanaka & Miki Kando by Made Yani Anggarawati

Airi Tanaka & Miki Kando by Made Yani Anggarawati

Takara Okura by Kunna Aulia

Takara Okura by Kunna Aulia

Yuriko Wada by Illés Lilla

Yuriko Wada by Illés Lilla

Yuuka Nakano by Ikure

Yuuka Nakano by Ikure

Miki Kando by Betty Tio

Miki Kando by Betty Tio

Sanae Kume by Berlian Soong

Sanae Kume by Berlian Soong

Selamat buat yang karyanya terpilih dan terima kasih banyak telah ikut serta kali ini! Bagi yang karyanya belum terpilih, ikuti terus kami di sosial media untuk kesempatan-kesempatan berikutnya!

Photoshoot Merah Putih di Jepang

Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia

Merah itu berani. Putih itu suci. Pilih yang mana? Bagaimana kalau keduanya?

Untuk ikut merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70, Meibi Photography di Nagoya, Jepang mengadakan photoshoot dirgahayu RI dengan tema warna merah putih. Selain karena fotografernya adalah orang Indonesia, ini juga merupakan bentuk terima kasih kami kepada ribuan follower kami di Indonesia.

Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia

Photoshoot dilakukan di studio Meibi yang sederhana seluas 20 meter persegi. Ruangannya kecil memang, tapi markas ini adalah simbol semangat anak bangsa yang berusaha mencari sesuap nasi di negeri orang.

Model merah kali ini adalah Rei Yamada. Mahasiswi tangguh yang di tengah kesibukan belajarnya masih bisa menyempatkan waktu untuk aktivitas modeling dan juga latihan Taekwondo.

Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia

Putih diperankan oleh Kanae Suzuki. Model yang hatinya lembut ini sangat sayang terhadap anak-anak. Selain aktif modeling dia juga guru muda di playgroup.

Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia

Kedua model tersebut pernah ke Indonesia. Apalagi Rei-chan malah belajar tari tradisional Bali dan sempat mementaskannya di World Expo. Ironis memang bahwa Jepang yang diidamkan oleh anak muda Indonesia ternyata malah mendalami budaya Indonesia.

Di akhir tahun ini kami akan pergi ke Indonesia, photoshoot di Borobudur untuk lebih memperkenalkannya ke dunia. Yah, mungkin bukan apa-apa, tapi ini cara kecil kami yang ingin berkarya untuk mengharumkan nama bangsa.

Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia

Photoshoot Kemerdekaan Republik Indonesia

Ayo berbagi semangat kemerdekaan dengan menshare artikel ini :). Sekali lagi, selamat hari kemerdekaan RI yang ke-70! Hidup Indonesia!

Meibi bisa dihubungi melalui email di info [at] meibiproject.com
Follow kami di Facebook, Twitter, dan Instagram.
Follow juga akun Twitter modelnya Rei Yamada (@Et7Luna) dan Kanae Suzuki (@kanacin3).

11 Model Meibi Project Versi Real Life vs Lukisan

Yua-chan membantu persiapan pameran

Yua-chan (@0621Yua) membantu persiapan pameran (sebelum plat nama dipasang)

Meibi Project membuka pendaftaran dari seluruh dunia untuk pameran kolaborasi foto-gambar di kota Nagoya. Untuk pameran tahap 1 (14 Maret-30 Maret) kami menerima total 68 gambar! Terima kasih banyak atas antusiasmenya! (tahap 2 masih membuka pendaftaran)

Sayangnya tempat yang disediakan terbatas dan kami hanya bisa memajang 11 karya saja. Stylenya bermacam-macam, mulai dari anime sampai gaya tradisional ukiyo-e. Inilah karya-karya yang berhasil lolos tahap 1:

Yuki Yoneyama by Helmi Helmawan

Yuki Yoneyama by Helmi Helmawan

Maria Sasaki by Imanuel Vicky Christian

Maria Sasaki (@majuniorsan) by Imanuel Vicky Christian

Mayu Fukushige by Sena Kaito

Mayu Fukushige by Sena Kaito

Mizuki Nakano by Sofia Halim

Mizuki Nakano by Sofia Halim

Kanae Suzuki by Shelly Ramadhani

Kanae Suzuki (@kanacin3) by Shelly Ramadhani

Yua Agata by Steven Brahma

Yua Agata (@0621Yua) by Steven Brahma

Hiroko Tsukamoto by Sunlita Citra

Hiroko Tsukamoto by Sunlita Citra

Dinia Ridanti by windy winsoy

Dinia Ridanti (@anchiciblong) by windy winsoy

Natsumi Hirose by yaken

Natsumi Hirose by yaken

Ai Tobo by Yuliana Ekasinta

Ai Tobo (@axfs2) by Yuliana Ekasinta

Rina Koike by Yudea Marcha

Rina Koike (@15Riqa) by Yudea Marcha

Ingin karya kamu dipamerkan di Jepang? Pendaftaran tahap 2 masih dibuka sampai tanggal 22 Maret, jadi segera daftar di sini!

Kami akan posting foto-foto dan liputan lebih lengkap dari pamerannya belakangan. Bagi yang belum lolos kali ini, jangan berkecil hati karena karya kalian akan diposting di halaman Facebook atau Twitter Meibi secara bergilir.

Yang mana karya favorit kamu di antara para pemenang tersebut? Sekali lagi selamat buat yang terpilih!

Kesempatan Pameran Gambar di Jepang bersama Meibi Project

Pameran Meibi Project

Buat yang hobi gambar, sekarang kesempatan kamu ikut pameran di Jepang!

[Update: Karya yang terpilih di tahap 1 bisa dilihat di sini. Masih ada tahap 2 bagi yang ingin ikut.]

Meibi Project akan mengadakan pameran kolaborasi foto dan gambar di Nagoya mulai tanggal 14 Maret-11 April 2015. Fotonya adalah foto-foto model Meibi Project, dan untuk gambarnya dibuka pendaftaran bagi para seniman dan hobiis dari seluruh dunia yang ingin berkolaborasi! Caranya sangat mudah:

  1. Kunjungi halaman Facebook, Twitter, atau Instagram Meibi Project dan pilih salah satu foto yang ingin kamu lukis.
  2. Media, metode, dan style gambar bebas. Bisa misalnya digital painting, pensil warna di kertas, atau oil on canvas. Orientasi bisa landscape (horizontal) maupun portrait (vertikal).
  3. Jika terpilih untuk dipamerkan, akan diminta file resolusi tingginya. Jadi pastikan file sumbernya memiliki resolusi minimal 4500 pixel di sisi panjangnya (misal 4500×2530). Jika ingin karya fisik aslinya (misal kanvasnya) yang dipamerkan, bisa mengirim bendanya ke Jepang namun pastikan ukurannya maksimal 364×257 mm.
  4. Untuk seleksi kirim gambarnya ke art@meibiproject.com dengan ukuran 1600 pixel di sisi panjangnya (misal 1600×900) dan format JPG. Hasil seleksi nanti akan diberitahukan lewat email.
  5. Deadline tahap pertama adalah 11 Maret (akan dipamerkan 14 Maret-30 Maret). Deadline tahap kedua adalah 22 Maret (akan dipamerkan 31 Maret-11 April).

Pameran Meibi Project

Inilah detail pamerannya:

Meibi Photography Exhibition “E ni Narimasu”
Tempat: Yamate Cafe, 1-17-1 Yamate-dori, Showa-ku, Nagoya, Japan
Tanggal: 14 Maret-11 April 2014 (kecuali hari Minggu)
Waktu: 11:00-16:00

Meibi Project adalah proyek seniman Indonesia Agro yang tahun lalu mendirikan studio di Jepang bersama teman-temannya. Di Jepang yang marak dengan foto gravure dan idol di mana wanita cenderung hanya dinilai dari fisiknya saja, proyek ini bertujuan untuk lebih mengenalkan pribadi, mimpi, dan prestasi wanita Jepang melalui karya seni. Proyek ini telah berkolaborasi dengan lebih dari 50 model dan talenta untuk menghasilkan berbagai karya terutama fotografi.

Pameran Meibi Project

Karya yang diterima untuk pameran kali ini ada kemungkinan juga untuk dipamerkan lagi di galeri yang lebih besar di Tokyo akhir tahun. Jadi jangan lewatkan kesempatan emas untuk mengirimkan karya kamu ke Jepang, dan sebarkan beritanya ke teman-temanmu yang hobi menggambar!

Video Jalan-Jalan dengan Yukata di Gifu

Gimana sih rasanya jalan berdua dengan cewek Jepang pakai Yukata? Scene musim panas romantis ini sering muncul di dorama maupun anime, tapi sebagian besar dari kita hanya bisa bermimpi terutama buat yang saat ini ada di Indonesia. Nah, kami ingin kalian semua bisa sedikit merasakan pengalaman tersebut, jadi di photoshoot terakhir kami dengan model Hiroko Tsukamoto, tim Meibi mencoba membuat video singkat jalan-jalan dengan Yukata di salah satu wilayah tradisional Gifu. Yuk lihat langsung!

Pembuatan video kali ini dilakukan di Gujo Hachiman, prefektur Gifu. Desa ini terkenal dengan air bersihnya, tarian Gujo Odori, dan jalanan tradisionalnya. Kalau dari arah Nagoya, salah satu cara menuju ke daerah tersebut adalah dengan naik jalur kereta berikut:

  • Dari stasiun Nagoya (名古屋) naik JR Chuo Line sampai stasiun Tajimi
  • Dari stasiun Tajimi (多治見) naik JR Ota Line sampai stasiun Mino Ota
  • Dari stasiun Mino Ota (美濃太田) naik Nagaragawa Tetsudo sampai stasiun Gujo Hachiman
  • Sampai di stasiun Gujo Hachiman (郡上八幡)

Untuk sampai ke jembatan yang muncul di awal video perlu jalan sekitar 20 menit dari stasiun. Untuk yang ingin tahu lokasi pasti jembatan itu dan juga kuil yang ada di video, bisa dicek dengan Google Maps di sini.

Hiroko Tsukamoto in Gujo Hachiman

Lanjut membaca

Menjajal Lensa di Toko Rental Kamera sebelum Membelinya

Lensa mount M42, bisa dipasang di DSLR Canon dengan adaptor

Lensa bagaikan kuas bagi seorang fotografer.

OK, kamu bisa saja mengupgrade body camera kamu sehingga autofokusnya jadi lebih cepat dan gambarnya lebih jernih di ISO tinggi. Tapi kalau kamu menggunakan lensa yang sama, secara substansial karya fotografi kamu tidak akan berubah.

Dengan mengganti lensa, kita bisa mengintip ke dunia yang sama sekali baru. Coba pakai lensa prime dengan bukaan besar seperti Canon EF 85mm f/1.8. Latar belakang akan melebur menjadi bokeh menawan seperti krim sehingga model kamu dapat menjadi fokus satu-satunya di foto. Atau coba pasang lensa ultrawide seperti Sigma 10-20mm f/4-5.6. Segala kemegahan landskap perkotaan akan tertangkap apik masuk ke sensor.

Dengan lensa macro seperti Canon EF 100mm f/2.8 kamu bisa mengeksplorasi detil yang kasat mata, dan dengan lensa telephoto seperti Canon EF 200mm f/2.8 L II kamu bisa menjangkau benda-benda di kejauhan.

Ya, dengan memiliki banyak lensa pilihan kreativitas kamu akan semakin terbuka. Inilah sebabnya saya membeli lensa Canon EF 50mm f/1.8 II untuk melengkapi lensa kit saya tak lama setelah saya memulai fotografi. Dengannya saya bisa mendapatkan bokeh latar yang indah, sesuatu yang tidak mungkin dibuat oleh lensa kit yang bukaanya hanya f/5.6 pada ujung 55mm-nya.

Tapi saya berada di masalah besar!

Lensa 50mm Canon tadi memang terkenal sebagai lensa yang murah sehingga dengan sedikit menabung kamu juga bisa mendapatkannya. Tapi lensa-lensa lain harganya jauh lebih mahal. Pasti ngeri kan kalau harus puasa berbulan-bulan, membeli lensanya, dan ternyata pada akhirnya nggak cocok?

Nah, di sini meminjam lensa adalah alternatif baik yang perlu kamu pertimbangkan.

Di Internet banyak situs seperti http://www.dpreview.com/ di mana kita bisa membaca review sebelum membeli suatu lensa. Dengannya kita bisa mencari kandidat lensa yang cocok untuk keperluan fotografi kita.
Namun membaca sebanyak apapun tidak bisa menjadi substitusi untuk melakukan test drive secara langsung. Dan itulah yang saya lakukan waktu musim panas 2011 lalu. Waktu itu saya ada rencana pergi ke festival kembang api di Okazaki, Jepang. Saya waktu itu banyak membaca tentang HDR dan salah satu advokat HDR yaitu Trey Ratcliff mempunyai banyak karya hebat yang dibuat dengan lensa ultrawide.

Saya tertarik untuk mencoba jangkauan 10mm di kamera APS-C saya untuk mengabadikan momen kembang api, tapi sayang harganya agak mahal. Kalau saya beli dan ternyata tidak suka, celakalah saya!

Karena saya beruntung pernah membaca tentang coba rental sebelum membeli, akhirnya saya yakin bahwa itu solusi yang terbaik. Waktu itu saya akhirnya merental Canon 10-22mm f/3.5-4.5 dari toko Top Camera di Sakae, dan ini gambar yang berhasil saya dapatkan:

Okazaki Fireworks Festival

Okazaki Fireworks Festival

Lanjut membaca

Selamat Tahun Baru! – Kolaborasi Abad 21

2013 adalah tahun yang mengagumkan! Banyak model baru yang bergabung ke proyek ini dan kami pergi melakukan photoshoot di tempat-tempat yang indah. Jumlah pengikut kami di berbagai media sosial juga telah menembus 16,000 orang. Jadi, tentunya cara terbaik untuk merayakannya adalah dengan membuat video flashback kan?

Tapi alangkah sayangnya kalau kami hanya membuat slideshow. Jadi kami berkolaborasi dengan model-model kami untuk membuat pesan tahun baru spesial! Langsung cek saja ya:

Masalah produksi terbesarnya adalah tim produksinya saat ini sedang tidak ada di Jepang. Tapi, kami percaya bahwa untuk kasus ini pesan yang termuat jauh lebih penting dibanding kualitas teknis videonya, jadi kami memutuskan untuk merekam videonya dengan smartphone atau kamera masing-masing model. Malah hal tersebut kami rasa bisa memberi kedekatan yang tidak mungkin tersampaikan lewat DSLR misalnya.

Dengan proyek video ini kami sadar bahwa zaman sekarang benar-benar ajaib karena kita bisa berkolaborasi tanpa terkekang batasan geografis. Jadi pada akhirnya yang diperlukan untuk berkarya adalah kemauan.

Ini adalah pesan-pesan yang ingin kami sampaikan di videonya:

  • Rasa terima kasih dan persahabatan internasional: Kami ingin berterima kasih kepada suporter kami dari seluruh dunia atas dukungannya di tahun lalu.
  • Lebih mengenal modelnya: Model-model kami adalah orang biasa seperti kita juga. Mereka pergi kuliah, lulus, dan akhirnya bekerja. Yang menyatukan kami adalah keinginan untuk membuat dan mengapresiasi karya seni yang indah.
  • Harapan: Setiap tahun pasti ada naik turunnya, tapi momen tahun baru memberi kita kesempatan untuk berpikir positif tentang masa depan dan potensi kita.

Jadi kami harap kamu menikmati videonya, dan selamat tahun baru!