Menjajal Lensa di Toko Rental Kamera sebelum Membelinya

Lensa mount M42, bisa dipasang di DSLR Canon dengan adaptor

Lensa bagaikan kuas bagi seorang fotografer.

OK, kamu bisa saja mengupgrade body camera kamu sehingga autofokusnya jadi lebih cepat dan gambarnya lebih jernih di ISO tinggi. Tapi kalau kamu menggunakan lensa yang sama, secara substansial karya fotografi kamu tidak akan berubah.

Dengan mengganti lensa, kita bisa mengintip ke dunia yang sama sekali baru. Coba pakai lensa prime dengan bukaan besar seperti Canon EF 85mm f/1.8. Latar belakang akan melebur menjadi bokeh menawan seperti krim sehingga model kamu dapat menjadi fokus satu-satunya di foto. Atau coba pasang lensa ultrawide seperti Sigma 10-20mm f/4-5.6. Segala kemegahan landskap perkotaan akan tertangkap apik masuk ke sensor.

Dengan lensa macro seperti Canon EF 100mm f/2.8 kamu bisa mengeksplorasi detil yang kasat mata, dan dengan lensa telephoto seperti Canon EF 200mm f/2.8 L II kamu bisa menjangkau benda-benda di kejauhan.

Ya, dengan memiliki banyak lensa pilihan kreativitas kamu akan semakin terbuka. Inilah sebabnya saya membeli lensa Canon EF 50mm f/1.8 II untuk melengkapi lensa kit saya tak lama setelah saya memulai fotografi. Dengannya saya bisa mendapatkan bokeh latar yang indah, sesuatu yang tidak mungkin dibuat oleh lensa kit yang bukaanya hanya f/5.6 pada ujung 55mm-nya.

Tapi saya berada di masalah besar!

Lensa 50mm Canon tadi memang terkenal sebagai lensa yang murah sehingga dengan sedikit menabung kamu juga bisa mendapatkannya. Tapi lensa-lensa lain harganya jauh lebih mahal. Pasti ngeri kan kalau harus puasa berbulan-bulan, membeli lensanya, dan ternyata pada akhirnya nggak cocok?

Nah, di sini meminjam lensa adalah alternatif baik yang perlu kamu pertimbangkan.

Di Internet banyak situs seperti http://www.dpreview.com/ di mana kita bisa membaca review sebelum membeli suatu lensa. Dengannya kita bisa mencari kandidat lensa yang cocok untuk keperluan fotografi kita.
Namun membaca sebanyak apapun tidak bisa menjadi substitusi untuk melakukan test drive secara langsung. Dan itulah yang saya lakukan waktu musim panas 2011 lalu. Waktu itu saya ada rencana pergi ke festival kembang api di Okazaki, Jepang. Saya waktu itu banyak membaca tentang HDR dan salah satu advokat HDR yaitu Trey Ratcliff mempunyai banyak karya hebat yang dibuat dengan lensa ultrawide.

Saya tertarik untuk mencoba jangkauan 10mm di kamera APS-C saya untuk mengabadikan momen kembang api, tapi sayang harganya agak mahal. Kalau saya beli dan ternyata tidak suka, celakalah saya!

Karena saya beruntung pernah membaca tentang coba rental sebelum membeli, akhirnya saya yakin bahwa itu solusi yang terbaik. Waktu itu saya akhirnya merental Canon 10-22mm f/3.5-4.5 dari toko Top Camera di Sakae, dan ini gambar yang berhasil saya dapatkan:

Okazaki Fireworks Festival

Okazaki Fireworks Festival

Setelah mencobanya, saya merasa cocok dengan lensa ultrawide dan akhirnya memutuskan untuk membeli Sigma 10-20mm f/4-5.6, alternatif ekonomis dari lensa Canon yang saya coba. Dengannya saya banyak mengambil foto ultrawide HDR, misalnya foto berikut:

Itsukushima Shrine di Hiroshima

Itsukushima Shrine di Hiroshima

Fast-forward dua tahun ke depan, saya terbantu lagi oleh servis rental kamera. Kali ini saya ada di Indonesia, dan ada rencana photoshoot dengan teman saya Dinia Ridanti, tapi tiba-tiba kamera Canon 5D Mark II saya berulah! Shutternya tidak mau membuka, dan reparasi kamera selain mahal tentunya butuh waktu. Cancel photoshootnya?

Tidak. Akhirnya saya googling dan berhasil menemukan Pondok Lensa di Jalan Ciumbuleuit Bandung. Kebetulan ownernya juga pernah kuliah di Jepang.

Akhirnya saya datang ke sana untuk meminjam 5D Mark II. Tapi karena mereka juga tentunya punya banyak koleksi lensa, saya juga sekalian meminjam Canon EF 85mm f/1.2L yang bukaannya lebih besar dari lensa f/1.8 saya.

Tempatnya jadi satu dengan cafe dan kita bisa ngobrol santai dengan stafnya. Mereka semua orang-orang yang punya passion di fotografi dan mereka sangat ramah, jadi kalau kamu bingung mau pinjam lensa apa tentunya kamu juga bisa tanya-tanya mereka. Di cafe dan tempat rentalnya kamu juga bisa melihat banyak karya-karya foto indah hasil bidikan owner Pondok Lensa.

Dengan dipersenjatai lensa L tersebut, saya berhasil mengambil gambar-gambar ini:

Canon EF 85mm f/1.2 L

Canon EF 85mm f/1.2 L

Lensanya lebih berat dari 85mm f/1.8, dan pengaturan fokus manualnya menggunakan sistem elektronik sehingga kalau kamera tidak menyala fokus tidak bisa diatur. Tapi walaupun begitu lensa ini cukup nyaman untuk digunakan, dan seperti yang bisa dilihat bokehnya sangat indah.

Jadi, kalau kamu perlu mencoba suatu lensa sebelum memutuskan untuk membelinya, coba cari servis penyewaan terdekat. Atau kalau kamu merasa output fotografi kamu akhir-akhir ini monoton, kurang kreatif, dan membosankan, tidak ada salahnya mencoba sewa lensa dengan focal length yang belum pernah kamu gunakan sebelumnya.

Bagi yang pernah merental lensa juga atau ingin berbagi cerita tentang lensa favoritnya, silahkan tinggalkan pesan di komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *